27 Rumus Dasar Penting Microsoft Excel (Wajib Tau!)
Sekarang kita bakal ngebahas sesuatu yang nggak kalah penting: 27 rumus penting & wajib di Microsoft Excel yang harus kalian tahu. Bahkan beberapa rumus tersebut, harus kalian hafal dan pahami supaya memudahkan proses pekerjaan kalian nantinya di Microsoft Excel.
Sederhananya, rumus di Excel bikin operasi matematika jadi gampang banget. Misalnya:
- SUM: Menjumlahkan nilai di beberapa sel
- ROUND: Membulatkan angka ke jumlah digit tertentu
- LOOKUP: Mencari data dalam tabel
- AVERAGE: Menghitung rata-rata dari beberapa nilai
- IF: Membuat keputusan berdasarkan kondisi tertentu
Dengan rumus-rumus ini, kalian bisa mengolah dan menganalisis data di Excel dengan lebih mudah. Penasaran mau tau rumus penting excel lainnya? Yuk, cek rangkuman lengkapnya di tabel berikut!
Jangan Lupa : Download Microsoft Office 2019 Full Version Gratis
RUMUS | FUNGSI |
---|---|
Sum | Menjumlahkan data |
Average | Menghitung rata-rata data |
IF | Memberikan nilai otomatis berdasarkan kriteria tertentu |
Count | Menghitung banyaknya data (bukan jumlahnya ya) |
Vlookup | Mencari data pada tabel tertentu |
Max | Mencari nilai terbesar |
Min | Mencari nilai terkecil |
Lower | Membuat kata-kata menjadi huruf kecil semua |
Upper | Membuat kata-kata menjadi huruf besar semua |
Proper | Membuat awal kata menjadi huruf besar |
Sumif | Menjumlahkan data dengan kriteria |
Countif | Mencari banyaknya data dengan kriteria |
Trim | Menghilangkan spasi berlebih |
Concatenate | Menggabungkan data dari 2 sel berbeda |
Len | Menghitung banyaknya karakter dari sebuah data |
Left | Mengambil beberapa karakter dari paling kiri |
Mid | Mengambil beberapa karakter yang ada di tengah |
Right | Mengambil beberapa karakter dari paling kanan |
Rounddown | Melakukan pembulatan ke bawah |
Roundup | Melakukan pembulatan ke atas |
Round | Melakukan pembulatan sesuai logika matematika |
Mround | Membulatkan berdasarkan kelipatan tertentu sesuai logika matematika |
Floor | Membulatkan ke bawah berdasarkan kelipatan tertentu |
Ceiling | Membulatkan ke atas berdasarkan kelipatan tertentu |
Iferror | Menyamarkan error |
Countblank | Menghitung data, berapa banyak angka yang kosong pada sel |
CountA | Menghitung data, mencari data yang terisi pada sel berupa angka atau teks |
SUM
Rumus SUM ini digunakan untuk apa?
SUM merupakan rumus penting Excel pertama yang bisa kita gunakan untuk menjumlahkan beberapa data, baik yang berurutan maupun yang tidak. Rumusnya adalah: =SUM
(blok data yang ingin dicari jumlahnya).
Ada tiga cara untuk menggunakan rumus SUM :
- Menjumlahkan range data berurutan: Ketik
=SUM
lalu blok sel yang ingin dijumlahkan.- Contoh:
=SUM(A1:A10)
- Contoh:
- Menjumlahkan data yang tidak berurutan: Ketik
=SUM
, kemudian tekan CTRL dan klik sel yang ingin dijumlahkan satu per satu.- Contoh:
=SUM(A1,B2,C3,D5)
- Contoh:
- Kombinasi keduanya: Kalian bisa menggunakan range dan CTRL secara bersamaan untuk menjumlahkan data yang berurutan dan tidak berurutan.
- Contoh:
=SUM(A1:A10, A13)
- Contoh:
AVERAGE
Rumus AVERAGE ini digunakan untuk apa?
AVERAGE adalah rumus penting Excel berikutnya yang digunakan untuk mencari nilai rata-rata dari sekelompok data.
Rumusnya adalah: =AVERAGE
(blok data yang ingin dicari nilai rata-ratanya).
Contoh : =AVERAGE(B2:B11)
Sesuai digambar dibawah, maka hasil rata-ratanya adalah 435.810.199.
IF
Rumus IF ini digunakan untuk apa?
IF adalah rumus penting yang sering digunakan untuk mengurutkan data sesuai dengan logika tertentu.
Rumusnya adalah: =IF(logical_test, [value_if_true], [value_if_false])
.
Contoh Penggunaan:
=IF(C2<D3, "TRUE", "FALSE")
Memeriksa apakah nilai di C3 kurang dari nilai di D3. Jika logikanya benar, biarkan nilai sel menjadi TRUE, jika tidak, FALSE
=IF(SUM(C1:C10) > SUM(D1:D10), SUM(C1:C10), SUM(D1:D10))
Contoh pernyataan IF yang kompleks. Pertama, rumus akan menjumlahkan C1 ke C10 dan D1 ke D10, lalu membandingkan jumlahnya. Jika jumlah C1 ke C10 lebih besar dari jumlah D1 ke D10, maka itu membuat output akan sama dengan jumlah C1 ke C10.
COUNT
Rumus COUNT ini digunakan untuk apa?
COUNT berfungsi untuk menghitung total sel dalam rentang tertentu yang berisi nilai numerik (angka).
Rumusnya adalah: =COUNT(value1, [value2], …)
.
Contoh Penggunaan:
=COUNT(B2:B13)
Menghitung semua nilai yang numerik dalam sel B2 ke B13. Hasilnya nanti adalah 10. Sesuai gambar diatas.
COUNTA
Rumus COUNTA ini digunakan untuk apa?
COUNTA berfungsi untuk menghitung total sel yang ada isinya, baik berupa angka, teks, atau data lainnya.
Rumusnya adalah: =COUNTA(value1, [value2], …)
.
Contoh Penggunaan:
=COUNTA(B2:B13)
Menghitung total sel yang ada isinya, pada range sel B2 ke B13. Hasilnya nanti adalah 11. Sesuai gambar diatas. Rumus ini juga akan membaca, Dates, times, strings, logical values, errors, dan text.
COUNTBLANK
Rumus COUNTBLANK ini digunakan untuk apa?
COUNTBLANK berfungsi untuk menghitung total sel yang kosong dalam rentang tertentu.
Rumusnya adalah: =COUNTBLANK(value1, [value2], …)
.
Contoh Penggunaan:
=COUNTBLANK(B2:B13)
Menghitung total sel kosong, pada range sel B2 ke B13. Hasilnya nanti adalah 1.
VLOOKUP
Rumus VLOOKUP ini digunakan untuk apa?
VLOOKUP adalah salah satu rumus penting di Excel yang singkatan dari Vertical Lookup. Artinya, rumus ini digunakan untuk mencari data secara vertikal dalam sebuah tabel. Rumus ini sangat berguna jika kalian ingin mencari informasi dalam tabel berdasarkan satu kunci pencarian.
Rumusnya adalah: =VLOOKUP(sel kunci, tabel referensi, kolom ke berapa, TRUE atau FALSE)
.
Contoh Penggunaan:
=VLOOKUP(G2,$A$1:$D$7,2,0)
Pada contoh di bawah, saya menggunakan rumus VLOOKUP untuk mencari pemesanan di sel G3 berdasarkan nomor kode order yang gue masukkan sel G2.
Dalam rumus VLOOKUP digambar, G2 berfungsi sebagai sel kunci yang menjadi acuan pencarian. Tabel referensinya adalah dari A1 hingga D7, di mana tanda $ yang muncul jika kalian menekan F4 atau Fn + F4 setelah memblok tabel, digunakan untuk mengunci referensi data. Ini memastikan bahwa ketika rumus disalin, referensi tabel tetap sama.
Angka 2 dalam rumus menunjukkan bahwa kalian ingin mencari data di kolom kedua dari tabel referensi (misalnya, kolom “Menu”) jika kode order yang dicari sesuai. Terakhir, angka 0 menunjukkan bahwa kalian menggunakan exact match dalam rumus ini. Artinya, rumus VLOOKUP hanya akan menghasilkan nilai jika kode order yang dicari 100% sesuai dengan yang ada di tabel. Jika tidak ada kecocokan yang tepat, rumus akan menghasilkan nilai error.
MAX & MIN
Rumus MAX dan MIN ini digunakan untuk apa?
MAX dan MIN membantu dalam mencari angka maksimum dan angka minimum dalam rentang yang dipilih.
- Rumus untuk mencari angka minimum:
=MIN(number1, [number2], ...)
- Rumus untuk mencari angka maksimum:
=MAX(number1, [number2], ...)
Dengan rumus MAX dan MIN, kalian bisa dengan mudah menemukan nilai tertinggi dan terendah dalam sekumpulan data di Excel.
Contoh Penggunaan MIN:
=MIN(B2:C11)
Mencari angka minimum antara kolom B dari B2 dan kolom C dari C2 ke baris 11 di kedua kolom B dan C.
Contoh Penggunaan MAX:
=MAX(B2:C11)
Demikian pula, rumus ini akan mencari angka maksimumnya.
LOWER, UPPER & PROPER
LOWER: digunakan untuk merubah Seluruh isi sel menjadi huruf besar semua (Upper case).
Gimana cara pakenya? =LOWER(sel yang berisi kata yang ingin diubah menjadi huruf kecil semua)
UPPER: digunakan untuk merubah seluruh isi cell menjadi huruf kecil semua (Lower case)
Gimana cara pakenya? =UPPER(sel yang berisi kata yang ingin diubah menjadi huruf besar semua)
PROPER: digunakan untuk merubah sekumpulan teks dalam satu cell menjadi huruf kapital pada setiap awal katanya dan karakter berikutnya akan dirubah menjadi huruf kecil semua (Title case)
Gimana cara pakenya?=PROPER(sel yang berisi kata yang ingin diubah menjadi huruf besar di awal kata)
SUMIF
Rumus SUMIF ini digunakan untuk apa?
SUMIF adalah rumus yang digunakan jika kalian ingin menjumlahkan data berdasarkan satu kriteria tertentu. Misalnya, kalian ingin menghitung jumlah omset penjualan hanya dari karyawan laki-laki. Secara sederhana, rumus ini bermakna “Jumlahkan jika…”.
Rumusnya adalah: =SUMIF(blok kolom berisi kriteria, kriteria, blok kolom berisi data yang ingin dijumlahkan)
.
Contoh Penggunaan SUMIF:
=SUMIF($A$:$A$8,"Shampoo",$D$2:$D$8)
Pada contoh di atas, saya menggunakan SUMIF untuk menjumlahkan data Shampoo. Saya lakukan dengan pertama memblok kolom berisi kriteria yang mau dijumlahkan yaitu range A2 hingga A8, yang kemudian dikunci dengan F4. Lalu saya ketik kriteria yang ingin saya cari yaitu “Shampoo”, dan kemudian blok lagi kolom yang berisi data yang ingin dijumlahkan yaitu range D2 hingga D8 yang lagi-lagi dikunci dengan F4. Kalian juga bisa mengganti kata “Shampoo” dengan mengklik sel berisi kriteria yang ingin dicari.
COUNTIF
Rumus COUNTIF ini digunakan untuk apa?
COUNTIF adalah rumus yang digunakan jika kalian ingin menghitung jumlah data berdasarkan satu kriteria tertentu. Misalnya, kalian ingin menghitung banyaknya karyawan laki-laki. COUNTIF terdiri dari COUNT dan IF, yang jika diterjemahkan menjadi “Hitung jika…”.
Rumusnya adalah: =COUNTIF(blok kolom yang berisi kriteria, kriteria)
.
Contoh Penggunaan COUNTIF:
=COUNTIF($A$:$A$8,"Shampoo")
Di contoh ini, saya mau menghitung banyaknya data dengan jenis barang “Shampoo”. Untuk itu, saya bisa menggunakan rumus COUNTIF. Cukup blok kolom yang berisi kriteria yang ingin dicari, yaitu rentang A2 hingga A8, kemudian ketikkan kriteria pencarian, yaitu “Shampoo”. Dengan rumus ini, kalian bisa dengan mudah mengetahui berapa banyak data yang cocok dengan kriteria yang dicari.
TRIM
Rumus TRIM ini digunakan untuk apa?
Dengan rumus TRIM, kalian bisa membersihkan data dari spasi yang tidak diperlukan dan memastikan hasil yang lebih rapi.
Rumusnya adalah: =TRIM(text)
Contoh Penggunaan TRIM:
TRIM(A2)
CONCATENATE
Rumus CONCATENATE ini digunakan untuk apa?
CONCATENATE berfungsi untuk menggabungkan beberapa string teks menjadi satu string teks.
Rumusnya adalah: =CONCATENATE(sel 1, sel 2, dst.)
Contoh Penggunaan CONCATENATE:
=CONCATENATE(A25, " ", B25) =CONCATENATE(A27&" "&B27)
Kedua cara diatas, sama sama berfungsi dan bisa menghasilkan output yang sama.
LEN
Rumus LEN ini digunakan untuk apa?
Rumus LEN di Microsoft Excel digunakan untuk menghitung jumlah karakter dalam sebuah sel. Biasanya, kalian bisa menggunakan rumus ini untuk memvalidasi data, seperti memastikan bahwa input NIK yang harusnya 16 digit memang memenuhi kriteria tersebut. Jika ada data yang kurang dari 16 digit, rumus LEN akan membantu kalian mengidentifikasinya.
Rumusnya adalah: =LEN(sel yang ingin dihitung jumlah karakternya)
Contoh Penggunaan LEN:
=LEN(A2)
Pada contoh di atas, saya mau menghitung banyak karakter dari data yang ada di kolom A. Kita bisa menggunakan rumus LEN untuk menghitung banyak karakter atau jumlah digit dari sebuah data. Rumusnya simpel banget kok seperti penjelasan di atas.
LEFT, MID, RIGHT
LEFT: Mengekstrak beberapa karakter dari awal string teks.
=LEFT(sel yang ingin diekstrak, berapa karakter dari kiri yang mau diekstrak)
MID: Mengekstrak karakter dari tengah string teks, mengingat posisi awal dan panjangnya.
=MID(sel yang ingin diekstrak, mulai dari karakter ke berapa, sebanyak berapa karakter)
RIGHT: Mengekstrak beberapa karakter dari belakang string teks.
=RIGHT(sel yang ingin diekstrak, berapa karakter dari kanan yang mau diekstrak)
ROUNDDOWN, ROUNDUP, ROUND & MROUND
Rumus ROUND digunakan untuk apa?
ROUND adalah rumus yang digunakan untuk mengubah angka desimal menjadi angka bulat dengan menentukan jumlah digit di belakang koma.
Rumusnya adalah: =ROUND(number, num_digits)
- number adalah sel atau nilai yang ingin kalian ubah menjadi bilangan bulat.
- num_digits adalah jumlah digit yang ingin diterapkan pada angka di belakang koma. Jumlah digit ini bisa berupa 0, 1, 2, dan seterusnya, tergantung pada berapa banyak angka di belakang koma yang ingin kalian pertahankan.
- Contoh Penggunaan: Jika sel A1 berisi 12.3456, menggunakan rumus
=ROUND(A1, 2)
akan menghasilkan 12.35, membulatkan angka menjadi dua digit di belakang koma.
Dengan rumus ROUND, kalian bisa dengan mudah mengatur tingkat presisi angka desimal sesuai kebutuhan.
Pada contoh ini, kita akan membulatkan angka yang ada pada kolom Nilai Akhir James menjadi bilangan bulat. Rumus yang digunakan adalah =ROUND(B3, 0)
. Di sini, B3 adalah sel yang berisi nilai yang ingin diubah, dan 0 adalah jumlah digit yang akan diterapkan pada angka di belakang koma. Dengan rumus ini, angka 67,25 akan dibulatkan menjadi 67.
Namun, jika kalian ingin membulatkan angka dengan 1 atau 2 digit di belakang koma, kalian bisa memasukkan angka 1 atau 2 pada num_digits. Misalnya, jika nilai awal adalah 67,2593, maka dengan rumus =ROUND(B3, 2)
, pembulatan akan terjadi pada dua digit terakhir di belakang koma, menghasilkan 67,26.
Rumus ROUNDDOWN digunakan untuk apa?
ROUNDDOWN: Berbeda dengan ROUND, rumus ROUNDDOWN digunakan untuk “memaksa” pembulatan angka desimal ke bawah, terlepas dari nilai desimal yang ada. Artinya, meskipun angka desimal lebih dari 0,5, rumus ini akan tetap membulatkan angka ke bawah. Misalnya, jika nilai awal adalah 47,6, dengan rumus ini, hasilnya akan menjadi 47.
Contohnya, jika kalian menghitung jumlah orang atau jumlah kotak yang ingin dipesan dan ingin mengambil nilai terendahnya, ROUNDDOWN adalah pilihan yang tepat.
Rumusnya adalah: =ROUNDDOWN(sel yang mau dibulatkan ke bawah, berapa angka di belakang koma)
Rumus ROUNDUP digunakan untuk apa?
Berkebalikan dari ROUNDDOWN, ROUNDUP digunakan untuk “memaksa” pembulatan angka desimal menjadi ke atas. Artinya: walaupun angka desimalnya di bawah 0.5, misal 30.1, kalo kalian kasih rumus ini, maka akan berubah jadi 31. Contohnya adalah misal untuk menghitung jumlah orang, atau jumlah kotak yang ingin dipesan, di mana ketika udah ada angka desimalnya, maka kalian ingin membulatkan ke angka yang lebih tinggi. Rumusnya : =ROUNDUP(sel yang mau dibulatkan ke atas, berapa angka di belakang koma)
Rumus MROUND digunakan untuk apa?
Fungsi Excel MROUND adalah mengembalikan angka yang dibulatkan pada kelipatan tertentu. MROUND akan membulatkan angka ke atas atau ke bawah, tergantung pada kelipatan terdekat. Rumusnya: =MROUND (number, significance).
- number – Angka atau data (sel) yang ingin dibulatkan
- significance – Angka kelipatan
Beberapa contoh dan hasil output :
=MROUND(10,3) // returns 9 =MROUND(10,4) // returns 12 =MROUND(119,25) // returns 125
Pembulatan Waktu ke 15 Menit Terdekat
=MROUND(A1,"0:15") // round to nearest 15 min
CEILING & FLOOR
Rumus CEILING digunakan untuk apa?
Rumus penting excel selanjutnya adalah CEILING. Formula ini berfungsi untuk membulatkan nilai atau angka dengan kelipatan sepuluh ke atas. Formula ini dapat kita gunakan untuk keperluan akuntansi dan sebagainya. Rumus yang digunakan adalah =CEILING(number;significance). Number adalah angka pada sel yang ingin kita bulatkan. Significance adalah jumlah pembulatan yang kalian inginkan seperti, 10, 100, 1000, hingga seterusnya.
Contoh di atas, menunjukkan penggunaan rumus CEILING. Bisa kalian perhatikan, bahwa kita akan membulatkan harga dari mie instan. Rumus yang digunakan adalah =CEILING(C2;10). C2 adalah lokasi dari sel harga awal yaitu Rp3.977. Kemudian 10 adalah jumlah pembulatan yang akan kita lakukan. Sehingga setelah rumus dimasukkan akan menghasilkan Rp.3.980.
Rumus FLOOR digunakan untuk apa?
Berlawanan dengan rumus CEILING yang digunakan untuk membulatkan angka ke atas. Rumus FLOOR berfungsi untuk membulatkan angka kelipatan 10 kebawah. Rumus yang digunakan yaitu =FLOOR(number;significance). Number adalah angka pada sel yang ingin kalian bulatkan. Significance adalah jumlah pembulatan yang kalian inginkan seperti, 10, 100, 1000, hingga seterusnya.
Pada contoh di atas bisa kalian lihat, bahwa kita akan membulatkan harga mie instan ke kelipatan sepuluh kebawah. Maka rumus yang digunakan adalah =FLOOR(C2;10). C2 adalah lokasi sel harga awal yaitu, Rp3.977. Kemudian 10 adalah jumlah pembulatan ke bawah yang akan kita lakukan. Sehingga setelah menerapkan rumus, maka akan mendapatkan hasil Rp.3.970.
IFERROR
Rumus IFERROR ini digunakan untuk apa?
IFERROR digunakan untuk menyamarkan jika rumus yang kalian gunakan menghasilkan error. Proses menyamarkan error ini dilakukan dengan meminta Excel mengganti nilai error tersebut dengan nilai yang kita input dalam rumus.
Gimana cara pakenya?
=IFERROR(nilai jika tidak error, nilai jika error)
Untuk nilai jika tidak error, bisa disubstitusikan dengan rumus. Jadi jika rumus tersebut benar, maka akan keluar nilai sesuai dengan yang dihasilkan rumus tersebut, tetapi jika rumus tersebut menghasilkan nilai error, maka rumus IFERROR akan menghasilkan nilai sesuai yang kita input di rumus tersebut.